you are my sunshine

Rabu, 29 November 2017






Father, one day a man walked into my life
I love him deeply even if i add all of the world
Its not enough for express my love
I love him as much as i could

But he is out of my reach. We're different
I should not have love him
I should have not expect him
To be a part of my life

Father, i'm only look at him
This is the first time..
That i want to marry someone



Jumat, 24 November 2017

Kamu yang Punya Pasangan Beda Agama Pasti Paham Hal-Hal Ini!

Kasus cinta beda agama sudah jadi masalah klasik di sekitar kita. Alih-alih menikah, baru menjajal hubungan pacaran saja sudah banyak pertentangan; batinmu sendiri bergejolak, keluarga, teman hingga lingkungan sosialmu seperti tak terima.
Cinta beda agama memang selalu mengundang kontroversi; sedikit yang setuju, banyak yang menolak, dan sisanya hanya akan berkomentar “ya terserah lo aja yang jalanin”. Tapi, sejenak lupakan soal kontroversi karena artikel ini mengajakmu melihat kisah pacaran beda agama dari sudut pandang yang berbeda.
Yang pasti, sucikan hati dan bersihkan diri. Artikel ini hanya untuk kepentingan hiburan semata…

1. Tinggal di lingkungan yang plural memungkinkan kamu punya hubungan baik dengan orang lain yang berbeda agama denganmu. Bukan tidak mungkin kalau kamu akhirnya jatuh cinta pada dia yang berbeda rumah ibadah denganmu

https://www.hipwee.com/wp-content/uploads/2016/02/00062318.jpg

Di negara kita, nama-nama tertentu bisa jadi identitas agama. Misalnya nama-nama yang identik dengan pemeluk agama Islam: Annisa, Ramadani, Muhamad, Khafi, dsb. Sementara, Christian, Florence, atau Bernadeth biasanya beragama Kristen atau Katholik. Tapi namanya udah cinta, apalah arti sebuah nama….



Kamu: “Cowok itu cakep ya, siapa namanya?”
Temen: “Christian.”
Kamu: (mikir bentar) (ah…sudahlah)
 

2. Setelah melewati proses PDKT dan akhirnya sepakat untuk menjalin hubungan dengan pasangan beda agama, kamu akan terbiasa mendengar komentar: “Lo, Serius? Kok bisa, sih?”

why so serious?
Lha, emang kenapa?
“Gw emang pacaran sama yang beda agama, tapi masih sebangsa manusia juga kok!”

3. Masih belum puas, mereka akan melanjutkan sesi interogasi dengan pertanyaan: “Lha, nanti nikahnya gimana?”

Gambar terkait

Nikahnya, gimana?
"ASSALAMUALAIKUM…
Go with the flow aja si, kalo jodoh kan siapa yang tau!"
(dalam hati, sebenarnya nggak tau juga sih harus gimana)

4. Kenyataannya, kamu dan pasangan beda agamamu memang belum mau berpikir terlalu serius saat sepakat memutuskan untuk jadian

yolo!!!

YOLO – You Only Live Once a.k.a HIDUP CUMA SEKALI!
“But yea, dijajal dulu aja gpp laa ya!”

5. Masa depan yang masih terbentang panjang membuatmu percaya bahwa masalah agama tak seberapa mendesak. Apalagi, kamu sedang sibuk dengan perasaanmu yang sedang berbunga-bunga

lagi jatuh cinta
Maaf sodara-sodara, dikarenakan lagi jatuh cinta, sementara untuk urusan beda agama kita kesampingkan dulu ya!
#nyengirkuda #kemudianmenangisdalamhati

6. Saking bahagianya menjalani hubungan yang baru, kamu dan pasanganmu cenderung menanggapi masalah perbedaan agama dengan santai

peluk pacar biar tenang
Setelah 2 bulan jadian…
Kamu: “Sayang, apa kamu yakin dengan perbedaan kita ini akan berhasil?”
Pacar: “Tenang aja sayang. God never sleep! Kita berdoa aja, nanti pasti ada jalan keluarnya kok.”
Kamu: “Hiks…Iya sayang.”

UDAH GITU AJA???
(Sebenernya nggak tau juga jalan keluarnya gimana…kemungkinan berhasilnya 0,000000001%)

7. Dalam hubungan kalian, hal-hal yang berkaitan dengan agama sah-sah saja jadi bahan lelucon tanpa perlu ditanggapi dengan sensitif

https://moeflich.files.wordpress.com/2013/04/chrislam.jpg
Percakapan lewat telepon pada suatu Minggu pagi yang cerah…
Kamu: “Halo, Sayang. Lho, kamu baru bangun?”
Pacar:   (Hoaaammhh) “Iya, nih”
Kamu: “Kok kamu nggak ke gereja?”
Pacar: “Aduh, ntar sore aja. Lagi males banget, Sayang”
Kamu: “Idih! Kalau kamu males ke gereja mending ikut aku aja ke Masjid yuk”
Pacar: “Eh buset, nggak gitu juga, kali!”
Kamu & Pacar: (Ketawa ngakak)
Inilah keunikan hubungan beda agama. Permasalahan yang tadinya bisa jadi sumber friksi, bisa melebur jadi bahan candaan. Seni hubungan beda agama memang berbeda.

Namun, tak bisa dipungkiri bahwa kalian memang punya banyak perbedaan yang kadang membuat kalian sama-sama risih atau merasa tidak nyaman…

8. Ketika dia bercerita tentang menu babi kuah yang jadi favorit keluarganya, kamu hanya bisa memberikan ekspresi seperti ini…

gak ada makanan lain, ya?
Gak ada makanan lain, ya?
Berbeda dengan ajaran agamanya, babi termasuk makanan haram menurut agamamu. Meskipun tak harus ikut menyantapnya, kamu tetap merasa…
“Iyuuuwwwhhhhh…”

9. Saat ulang tahun teman dirayakan dengan bir, kamu pun tak bisa menemani pasanganmu minum lantaran bir mengandung alkohol yang juga dilarang agamamu. Saat ditawari minum, kamu akan membalas dengan ekspresi ini…

no, thanks!
No, thanks!
 “Maacih…tapi aku nggak minum”

10. Bagi pasangan yang seagama, pergi ke tempat ibadah bisa jadi alternatif nge-date, lho! Sayangnya, kalian tak bisa melakukan hal yang sama

tidak bisa ibadah bersama
Pasangan Muslim…
Cowok: “Sayang, bulan puasa tahun depan, kita tarawih bareng setiap hari, ya!”
Cewek: “Iya, yuk. Ah, kamu emang calon imamku, Mas”
Pasangan Katholik…
Cewek: “Sabtu sore ke gereja bareng yuk, Beb”
Cowok: “Oke, aku jemput jam 5, ya”
Kamu dan pacarmu…
Kamu: “Sayang, sebelum ke bioskop, cari masjid dulu, ya! Aku belom sholat Magrib”
Pacar: “Siap! aku tunggu diluar aja, ya! Hehehe”
Walau bisa ketawa-ketawa, sesungguhnya hatimu sakit waktu melihat pasangan menunggu di luar saat kamu sedang beribadah. Iri rasanya saat melihat pasangan yang bisa beribadah berdua.

11. Yang pasti, mengenalkan pasangan pada orang tua dan keluargamu bisa jadi salah satu momen yang lumayan “mengerikan”!

mengenalkan pasangan pada keluarga
Mengenalkan pasangan pada keluarga
Ketika semua keluarga berkumpul di malam takbiran, dan kamu datang membawa pacarmu…
Ayah: “Eh, ada tamu. Siapa ini, Dek?”
Kamu: (sambil nyengir) “Temen spesial, Yah”
Pacar: “Saya Christian, Pak”
Ayah: “Oh, namanya Christian. Kalau Christian, berarti besok nggak Lebaran, ya?”
Kamu: (AHHH…IBU!)
…dan suasana pun mendadak canggung…

12. Status beda agama menjadikan kalian sering “buntu” untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini…

A. “Mau nikah pakai ‘cara’ apa?”

duh, gak tau!
Duh, gak tau!
Yang PRAKTIS, CEPET, nggak pake BAYAR, ada???

B. “Nanti, anak kita agamanya apa?”

aduh...apa ya?
Mmmh…apa ya?
Apa aja, asal jangan nyembah Justin Bieber sambil nyanyi “Never Say Never”!

C. “Jadi, siapa yang mau pindah agama”

mikir keras
#mikir keras
NO COMMENT!
“Harus banget ya salah satu pindah agama?”

13. Masa depan hubungan yang tak jelas memang sering membuatmu galau. Kata “putus” selalu hampir terlintas di pikiran meskipun rasa cinta masih begitu kuat

https://dykas60v5.files.wordpress.com/2011/11/putus-cinta.jpg?w=300
Beda agama = Dead - End!
Pada akhirnya harus putus karena sama-sama "SETIA", iya SETIA pada Tuhannya masing-masing

14. Bagaimanapun, sama seperti hubungan seagama, hubungan beda agama juga akan menawarkan dua pilihan kok…

A. Putus

putus = sakit
Putus = sakit
Putus adalah solusi paling aman. Meskipun harus mengorbankan perasaan, putus bisa jadi pilihan paling tepat untuk hidupmu yang lebih bahagia.

B. Lanjut sampai jenjang pernikahan

semangat!
Memilih melanjutkan hubungan berarti siap untuk berjuang. Berbagai problematika tentu sudah siap menanti dan menguji keyakinanmu pada hubungan beda agama yang sedang dijalani.



Gimana? Apakah kamu termasuk pelaku komitmen beda agama yang mengalami hal-hal di atas? Well, pilihan tetap ada di tanganmu. Memikirkannya dengan matang sisanya, kamu juga harus siap menerima segala konsekuensi dari pilihanmu sendiri. Karena soal yang satu itu memang prinsipal banget. Keyakinan itu kan soal jati diri sejak lahir, soal identitas. Ga semudah itu jika kamu berpikir untuk salah satunya bisa pindah agama. Mungkin kamu atau pasanganmu bersedia pindah agama, tp apakah orangtua atau keluarga besarmu akan setuju? Kalau kamu siap dicoret dari kartu keluarga dan silsilah keluarga besarmu, yah monggo....